Friday, 4 February 2011

O’ Laudry Ku Sarvo Rumah Cuci Ryan


Hualo... lama tak bersua, sepertinya sudah bertahun-tahun, bahkan berabad-abad terasa tak berjumpa dan melihat kesekeliling penjuru blog ini. Hoam... ngantuk nih ngga ada teman bercerita. Sendirian di kosan GL, memang  tak mengenakan (ditulis admin ketika sendirian di kosan GL 5 Januari 2011, saat penghuni GL sedang pulang kampung). Sepi, sunyi, suram, gersang, dingin, dan seperti tak bernyawa. Fiuh... daripada merasa seperti hidup sendiri di dunia GL ini, tanpa suara, tanpa cahaya, dan tanpa bayangan (uh... bayangan apaan tuh??? Jangan berpikir macam-macam dulu dong, bayangan orang maksudnya), mending merangkai kata-kata indah dan menorehkannya pada secarik document yang dapat terbaca oleh para penggemar setia blog GL ini. Pasti para penggemar setia sudah menanti-nantikan kapan postingan terbaru akan keluar. Dan jawabannya adalah saat ini (plok... plok... plok... hup hup huray...). Tenang... tenang... sabar... sabar... penasaran kali ini mau nulis apa??? Mari kita lanjutkan...

Ayo tebak apa masalah yang sedang dihadapi oleh anak-anak kos ketika tercium bau-bau yang tentu saja tidak sedap (namanya juga bau, berarti nga sedap. Sebagai pengetahuan saja kata ‘bau’ mengalami penyempitan makna dari yang dulunya berarti untuk semua jenis bau-bauan, dan sekarang mengalami penyempitan makna (ngga tau kenapa sih) menjadi hanya untuk bau-bau yang tidak sedap.) disekitar kamar mandi dan sekitar lemari pakaian dan ketika helaian-helaian terserah apaan itu menumpuk dimana-mana? Hayo siapa yang bisa jawab dikasi hadiah deh, senyuman termanis dari Quinn, anak kecil yang lucu pada cerita sebelumnya. Ayo siapa? Siapa? Yang bisa jawab? Oke waktunya habis. Ayo jawab bersamaan. “Panggil Laundry yuk!”
Namanya juga anak kos, tak selamanya mempunyai banyak waktu yan dapat dihabiskan untuk menyikat atau mengucek pakaian yang pasti setiap hari mereka ganti (atau ada nih yang ga ganti baju setiap hari?), pasti waktunya habis terbuang untuk.... hhhmmmm...
A          : “Belajar donk”
Admin  : (mikir sejenak, binggung. setengah menggeleng, setengah mengangguk)
A          : (manyun krn binggung)
B          : “Kuliah”
Admin  : (mengangguk-angguk pasti namun berhenti sejenak, mikir)” Kan ngga setiap hari, setiap       jam, setiap menit, dan setiap detik Kuliah”
B          : (mengangguk setuju)
Admin  : jadi ngapain ya anak-anak kos itu?
C          : “Membantu orang tua”
Admin  : “ Betul... betul... itu anak yang baik harus terus membantu orang tua. Jadi kerjaan anak kos itu... (berhenti sejenak, dan menyadari telah terjadi kesalahan) Ngapain bantu orang tua??? Kan orang tuanya lagi H2C di rumah. (H2C, harap-harap cemas kapan anak gua lulus, uang habis, kok kuliahnya tambah mahal. Mau makan apa nanti)
D          : “Gua tau jawabannya, kalian pun juga tau. Jawabannya ngolor-ngidul ngga jelas, kumpul-kumpul ngga jelas, dan melakukan hal-hal yang ngga jelas.
Admin, A, B, C :  (bertepuk tangan riuh akhirnya ditemukan jawaban yang tepat)
Admin  : “Tumben D kamu pintar kamukan cuma ‘D’ yang ngerusak nilai”
D          : “Eh... eh... admin nga boleh nggomong itu. Dapat D itu bukan berarti ‘Dodol’ loh. Dodol kan makanan. Itu kan hanya nilai, ngga berarti ngga bisa. Itu hanya masalah kebetulan. Kebetulan lagi ngga bisa ato lupa. Wkwkwk.”
Admin  : (mengangguk-angguk)
Seperti yang dijawab si D, banyak waktu yang terbuang untuk kegiatan yang dapat dikatakan kurang jelas ngapain. Sehingga tak ada waktu untuk mencuci baju, para anak kos akan langsung menelpon atau meng-sms nomor-nomor yang terpercaya dapat memberikan pelayanan yang memuaskan untuk mempercayakan baju-baju mereka akan aman dan tersedia disaat mereka membutuhkan. Namun masalah kembali bergulir seperti bola salju yang mengelinding dari puncak bukit. Laundry mana yang akan dipanggil. Saat ini beragam jenis laundry yang menjamur di daerah cimbuleut. Dan diantara sekian banyak laundry itu hampir satu persatu sudah dicobai oleh para anak kos GL. Syarat untuk dipilih oleh para anak kos GL (penting nih bagi para laundry untuk diperhatikan, karena kalau tidak memenuhi syarat ini, udah pasti kalian akan didepak dari list yang akan dihubungi oleh anak kos GL)
1.     Murah meriah. Namanya juga anak kos kan, perlu yang murah meriah agar kantong tetap tebal (meski oleh recehan) dan bisa digunakan untuk yang lain
2.     Tepat waktu. Jangan harap anak-anak kos GL akan menghubungi laundry yang tidak datang tepat waktu untuk mengambil atau mengantar cucian
3.     Pelayanan memuaskan. Pelayanan disini dimaksudkan seperti, tak ada cucian yang ketuker, sobek, luntur, dan apek
4.     Jaminan terjamin. Bila masalah pada point 3 diatas terjadi ada jaminan ganti rugi yang memadai terhadap masalah itu.
Sebenarnya syarat-syarat itu sangat simple, namun tak jarang ada juga laundry yang melanggarnya dan membuat anak kos GL naik darah. Makanya tak heran sudah ada beberapa laundry yang berguguran terdepak dari list yang dihubungi oleh anak kos GL karena menyalahi persyaratan yang ada.
Sejarah pelaundryan di kosan Griaya Leditas sangat panjang, pelik, dan sulit untuk diceitakan secara jelas, bisa saja ngga habis-habisnya tertulis di blog ini. Maka dari itu admin memutuskan untuk hanya menulis cerita luarnya saja. Pegel euy ngetik terus... satu hal lagi yang mungkin tak ada di kosan-kosan yang lainnya, Cuma ada di kosan GL. Untuk masalah memilih laundry mana yang akan dihubungi, anak kosan GL benar-benar sangat kompak, apalagi masalah mendepak keluar laundry yang menyalahi aturan, bisa sangat-sangat dipastikan anak-anak kos GL benar-benar sangat KOMPAK, malahan melakukan rapat tersendiri untuk membahas masalah laundry-laundry yang menyalahkan aturan. Jadi bagi para laundry-laundry harus bersiap-siap dengan gencatan senjata ini.
Kisah sejarah pelaundryan di GL bermula dari jasa laundry ibu-ibu yang tersedia di kosan GL, namun perlahan tapi pasti, jasa ibu itu ditinggalkan oleh anak-anak kos GL. Kenapa? Sudah pasti para pembaca dapat mnjawab. Ibu itu menyalahi persyaratan yang ada yaitu point (3). Selanjutnya anak kos GL memilih Rumah Cuci yang murah meriah sebagai pilihan mereka. Namun karena masalah finansial membuat Rumah Cuci bangkrut dan memaksa anak kos GL beralih kepada laundry lain. Pilihan mereka tertuju pada Ryan Laundry. Tak lama mereka bertahan kepada Ryan Laundry karena Ryan Laundry menyalahi persyaratan point (2). Kemudian sebagian anak kos beralih pada Laundryku dan laundry-laundry lain (maaf admin ngga ingat satu per satu apa nama laundrynya), dan sebagian lainnya sempat hengkang dari perlaundryan. Seperti mendapat pencerahan dan keluar dari kabut-kabut gelap yang tidak jelas laundry yang bagus. Sarvo datang dengan membawa lentera terang dan merangkul anak kos GL untuk menggunakan jasanya. Anak kos GL yang memang tak punya tumpuhan untuk laundry pun menerima tawara itu dengan senag hati. Cukup lama Sarvo menjadi partner bagi anak kos GL, bahkan kos GL menjadi potential customer dan diberikan pelayanan plus... plus... namun semua itu tak ertahan lama, Sarvo menyalahi persyaratan empat sekaligus. Karena sudah semakin terkenal Sarvo menaikkan tarifnya, namun tidak dibarengi dengan peningkatan pelayanan, pelayanannya semakin menurun, tidak tepat waktu, dan jaminan menjadi tidak jelas. Terpaksa anak koas GL meninggalkan Sarvo dengan sedikit kurang ‘terhormat’ karena anak kos L teramat marah dengan perlakuan yang diberikan kepada anak kos GL. Anak kos GL kemali terobang ambing dalam ketidak pastian. Sangat sulit untuk mencari laundry yang lain yang dapat dipercaya. Dan entah dari mana, muncul lah sebaris nomor yang katanya adalah nomor laundryan. Laundry itu diasuh oleh orang yang bernama ko Acung, salah satu alumni Ikom Unpar yang baru membuka laundry. Ko Acung dengan O’ Laundrynya memberikan cahaya terang bagi ank kos GL. Anak kos GL mulai membuka hati untuk mempercayakan pakaian-pakaian mereka untuk di laundry di O’ Laundry. Dan benar saja, cukup cepat (tentu saja berkat keKOMPAKan anak kos GL) O’ Laundry berada di hati ank-anak kos GL. Buktinya hingga kini O’ Laundry masih tetap bertahahan menjadi jajaran nomor pertama yang akan dihubungi untuk melakukan laundry. Fiuh... akhirnya anak kos GL menemukan tambatan hatinya. Admin jadi ikutan lega. Anak kos GL tidak terombang-ambing lagi (apaan coba? Masa naik kapal?). semoga kedepannya O’ Laundry akan tetap dapat bertahan dan berjaya melayani anak-anak kos GL. AMIN...

No comments:

Post a Comment